Sistem Monitoring Aliran dan Kualitas Air pada Tangki Penampung Air

Gambar
Sistem Monitoring Aliran dan Kualitas Air pada Tangki Penampung Air [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan    a) Prosedur    b) Rangkaian simulasi    c) Video Simulasi 6. Download File 7. Soal Analisa   1. Pendahuluan [kembali] Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan, sehingga pemantauan kondisi air dalam tangki penampung menjadi sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan kualitasnya tetap terjaga. Pada praktiknya, pengawasan tangki masih banyak dilakukan secara manual, sehingga sering terjadi ketidaktahuan terhadap laju aliran, perubahan kualitas air, atau potensi gangguan seperti kebocoran dan kekeruhan. Dengan berkembangnya teknologi sensor dan mikrokontroler, sistem monitoring otomatis dapat digunakan untuk memantau aliran dan kualitas air secara real-time, memberikan data yang akurat, serta memungkinkan peringatan dini jika terjadi k...



MODUL 1

LAPORAN AKHIR 2


1. jurnal  [Kembali]

  • Encoder


  • Decoder

2. alat dan bahan [Kembali]

  • Encoder
  1. IC 74ls147



2. Switch Spdt


3. power supply

4. Ground


5. logic probe




  • Decoder
  1. IC 4028
2. Switch Spdt


3. power supply

4. Ground


5. logic probe


3. rangkaian Simulasi  [Kembali]

  • Encoder




  • Decoder

4. Prinsip kerja Rangkaian  [Kembali]

  • Encoder

Rangkaian ini bekerja dengan memanfaatkan IC 74LS147 yang merupakan priority encoder 10-to-4. Setiap input (D0–D9) dihubungkan ke switch SPDT yang memberikan logika aktif rendah (0 = aktif, 1 = tidak aktif). Artinya, ketika sebuah switch ditekan dan menghubungkan ke ground, input tersebut akan terbaca aktif oleh IC. IC 74LS147 kemudian akan mengubah input desimal tersebut menjadi kode biner 4-bit pada output (Y0–Y3). Karena sifat IC ini priority encoder, jika ada lebih dari satu input aktif sekaligus, maka IC akan memberikan prioritas pada angka dengan nilai tertinggi (misalnya jika D3 dan D8 aktif bersamaan, maka output akan menampilkan biner untuk angka 8). Output dari IC bersifat active low, sehingga logika “0” mewakili kondisi aktif. Keluaran Y0–Y3 kemudian diperiksa menggunakan logic probe untuk melihat pola biner yang terbentuk. Dengan demikian, rangkaian ini memungkinkan kita memilih angka desimal menggunakan switch, lalu mengubahnya menjadi representasi biner 4-bit yang dapat diamati langsung melalui logic probe.

  • Decoder


Rangkaian pada gambar menggunakan IC 4028 BCD to Decimal Decoder yang berfungsi untuk mengubah masukan berupa kode biner 4-bit menjadi keluaran desimal. Empat buah saklar (A, B, C, dan D) mewakili bit-bit input biner, di mana kombinasi logika 0 dan 1 dari keempat saklar tersebut akan dibaca oleh IC. IC 4028 kemudian mengaktifkan salah satu dari sepuluh jalur output (Y0 sampai Y9) sesuai dengan nilai biner yang diberikan, sementara output lainnya tetap berada pada kondisi nonaktif. Misalnya, jika input biner adalah 0101 (desimal 5), maka hanya Y5 yang akan aktif dan semua output lainnya tetap mati. Dengan prinsip ini, decoder banyak digunakan dalam sistem digital untuk mengendalikan tampilan angka, memilih satu dari banyak jalur, atau aplikasi lain yang membutuhkan konversi kode biner ke representasi desimal.

5. video rangkaian  [Kembali]

  • Decoder dan Encoder


6. Analisa   [Kembali]

Percobaan 2

1. Analisa Pengaruh dari Output Low dan juga Output High pada Percobaan encoder 2a ?

2. Analisa setiap pengaruh input terhadap output decoder IC 4028 pada percobaan 2b, apa yg terjadi jika tidak ada input aktif, dan apa yg terjadi jika input melebihi biner 9(1001) ?

jawaban :

  1. Pada encoder (Percobaan 2a) yang dipakai adalah tipe “priority encoder” aktif-low (umum: 74HC147). Artinya, input aktif = LOW (0) dan outputnya juga aktif-low. Saat salah satu garis input (D0…D9) dibawa LOW, encoder akan menghasilkan kode BCD ter-invers pada Y3..Y0: kombinasi LOW pada keluaran mewakili angka yang dipilih. Jika beberapa input LOW bersamaan, yang berprioritas paling tinggi (biasanya D9 tertinggi) yang “menang” dan dikodekan ke keluaran; input lain diabaikan. Bila tidak ada input yang LOW (semua D0…D9 = HIGH), maka keluaran berada pada keadaan semua HIGH (tidak ada angka yang dikodekan). Intinya: pada percobaan, LOW berarti asserted/aktif, sedangkan HIGH berarti tidak aktif, sehingga untuk membaca sebagai BCD normal Anda perlu membalik logikanya.

  2. Pada decoder 4028 (Percobaan 2b), masukan A-B-C-D adalah BCD aktif-high dan keluarannya aktif-high satu-dari-sepuluh. Kombinasi 0000–1001 (0–9) akan menyalakan tepat satu output: misalnya 0101 menghasilkan Y5 = HIGH sementara Y lain LOW. Jika yang dimaksud “tidak ada input aktif” adalah semua saklar 0 (A=B=C=D=0), itu input valid untuk angka 0, sehingga Y0 = HIGH dan keluaran lain LOW. Namun jika input dibiarkan mengambang (tidak terhubung), keadaan keluaran menjadi tidak pasti/acak karena input CMOS sensitif—karena itu harus diberi penarik (pull-down/pull-up). Bila input melebihi biner 9 (1001)—yakni 1010 sampai 1111 (10–15)—itu kode BCD tidak valid dan pada 4028 standar semua output tetap LOW (tidak ada Y yang aktif), sehingga tidak ada kanal yang terpilih.

  • Analisa jurnal




7. Link Download  [Kembali]


Komentar

Postingan populer dari blog ini