Sistem Monitoring Aliran dan Kualitas Air pada Tangki Penampung Air

Gambar
Sistem Monitoring Aliran dan Kualitas Air pada Tangki Penampung Air [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan    a) Prosedur    b) Rangkaian simulasi    c) Video Simulasi 6. Download File 7. Soal Analisa   1. Pendahuluan [kembali] Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan, sehingga pemantauan kondisi air dalam tangki penampung menjadi sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan kualitasnya tetap terjaga. Pada praktiknya, pengawasan tangki masih banyak dilakukan secara manual, sehingga sering terjadi ketidaktahuan terhadap laju aliran, perubahan kualitas air, atau potensi gangguan seperti kebocoran dan kekeruhan. Dengan berkembangnya teknologi sensor dan mikrokontroler, sistem monitoring otomatis dapat digunakan untuk memantau aliran dan kualitas air secara real-time, memberikan data yang akurat, serta memungkinkan peringatan dini jika terjadi k...



MODUL 1

LAPORAN AKHIR 1


1. jurnal  [Kembali]

  • Percobaan Gerbang Logika


    • Percobaan Aljabar Boolean

 

2. alat dan bahan [Kembali]



1. Panel DL 2203C. 

2. Panel DL 2203S.

3. Jumper. 

4. Gerbang Logika

  • NOT IC 7404

  • AND IC74LS08

  • OR IC74LS32
  • XOR IC 7486

  • NAND IC4011

  • NOR IC 74LS02

  • XNOR IC74266


3. rangkaian Simulasi  [Kembali]

  • Rangkaian gerbang logika




  • Rangkaian Persamaan aljabar boolean

4. Prinsip kerja Rangkaian  [Kembali]

  • Rangkaian Gerbang Logika

Gerbang NOT
Gerbang NOT menghasilkan keluaran yang selalu berlawanan dengan logika masukannya. Jika B1 bernilai logika 1 dimasukkan ke input, maka output yang keluar akan menjadi logika 0.

Gerbang AND
Gerbang AND akan menghasilkan output logika 1 hanya jika semua input bernilai logika 1. Jika salah satu input bernilai 0, maka hasilnya juga 0. Prinsipnya sama dengan operasi perkalian. Sebagai contoh, jika B0 = 0 dan B1 = 0, maka hasilnya 0 × 0 = 0, sehingga keluaran gerbang AND adalah 0.

Gerbang OR
Gerbang OR memberikan output logika 1 jika terdapat minimal satu input bernilai logika 1. Sebaliknya, output menjadi 0 apabila semua input bernilai 0. Prinsipnya menyerupai operasi penjumlahan. Misalnya, jika B1 = 1 dan B0 = 0, maka 1 + 0 = 1, sehingga output = 1.

Gerbang XOR
Gerbang XOR bekerja dengan prinsip jumlah input logika 1. Jika jumlahnya ganjil, maka output = 1, sedangkan jika genap maka output = 0. Contohnya, ketika B1 = 1 dan B0 = 1, jumlah logika 1 ada dua (genap), sehingga output = 0.

Gerbang NAND
Gerbang NAND merupakan kebalikan dari AND. Output akan bernilai 0 hanya jika semua input bernilai 1. Jika ada salah satu input bernilai 0, maka output menjadi 1. Prinsipnya dapat dilihat sebagai operasi AND kemudian di-NOT-kan. Misalnya B1 = 1 dan B0 = 0, maka hasil AND adalah 1 × 0 = 0, lalu di-NOT-kan sehingga output = 1.

Gerbang NOR
Gerbang NOR merupakan kebalikan dari OR. Jika semua input bernilai 0, maka output = 1. Jika terdapat input bernilai 1, maka output = 0. Prinsipnya dapat dipahami sebagai operasi OR lalu di-NOT-kan. Sebagai contoh, B1 = 1 dan B0 = 0, hasil OR adalah 1 + 0 = 1, kemudian di-NOT-kan menjadi 0.

Gerbang XNOR
Gerbang XNOR merupakan kebalikan dari XOR. Output akan bernilai 1 jika jumlah input logika 1 genap, sedangkan bila jumlah input logika 1 ganjil, output = 0


  • Rangkaian Aljabar Boolean
Rangkaian logika pada gambar bekerja dengan tiga bagian utama yang masing-masing mengendalikan lampu indikator. Pada bagian pertama, lampu H1 dikendalikan oleh kombinasi gerbang AND bertingkat dengan empat masukan, yaitu A, B, C, dan D. Prinsip kerjanya, H1 hanya akan menyala ketika semua input bernilai logika 1, sehingga fungsi ini mewakili gerbang AND 4 input. Pada bagian kedua, lampu H2 dikontrol oleh kombinasi gerbang NOT dan AND. Input A terlebih dahulu dibalik oleh gerbang NOT menjadi A̅, kemudian bersama input B dan C dimasukkan ke gerbang AND. Dengan demikian, H2 hanya akan menyala jika A = 0, B = 1, dan C = 1. Sedangkan pada bagian ketiga, lampu H3 dikendalikan oleh gerbang NOT dan AND yang melibatkan input A dan D. Input A dibalik menjadi A̅ lalu dikombinasikan dengan D melalui gerbang AND, sehingga H3 hanya menyala saat A = 0 dan D = 1. Dengan prinsip kerja ini, setiap lampu indikator akan menyala sesuai kondisi logika tertentu dari input A, B, C, dan D.

5. video rangkaian  [Kembali]

  • Video Rangkaian Gerbang logika dan Persamaan Boolean

6. Analisa   [Kembali]

  • Analisa
1. Analisa masing-masing output H1 dan H2 ketika variasi A,B,C,D pada percobaan 1b ?

Pada percobaan 1b, output H1 diperoleh dari gerbang AND dengan empat masukan, yaitu A, B, C, dan D. Prinsip kerjanya, H1 hanya akan bernilai logika 1 ketika seluruh input bernilai 1. Hal ini berarti kondisi A = 1, B = 1, C = 1, dan D = 1 menjadi satu-satunya kombinasi yang dapat menyalakan H1. Pada kombinasi input lain, jika terdapat satu saja masukan yang bernilai 0, maka hasil keluaran gerbang AND langsung menjadi 0 sehingga H1 tidak menyala. Dengan demikian, H1 merepresentasikan fungsi AND empat variabel dengan syarat ketat bahwa semua input harus aktif.

Sementara itu, output H2 dibentuk dari kombinasi gerbang NOT dan AND. Input A terlebih dahulu dibalik oleh gerbang NOT menjadi A̅, kemudian hasilnya dikombinasikan dengan input B dan C melalui gerbang AND. Berdasarkan prinsip kerjanya, H2 akan bernilai logika 1 jika A = 0, B = 1, dan C = 1, sedangkan input D tidak memengaruhi hasil karena tidak terhubung ke rangkaian. Oleh karena itu, ada dua kondisi yang menyebabkan H2 aktif, yaitu saat (A=0, B=1, C=1, D=0) atau (A=0, B=1, C=1, D=1). Dengan kata lain, H2 hanya menyala ketika kombinasi logika memenuhi persyaratan khusus pada tiga input utama, sedangkan D bersifat bebas.

  • Analisa Jurnal

              


7. Link Download  [Kembali]






Komentar

Postingan populer dari blog ini