Gambar
BUDIDAYA MELON DI RUMAH KACA [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan    a) Prosedur    b) Rangkaian simulasi    c) Video Simulasi 6. Download File   1. Pendahuluan [kembali] Budidaya melon di rumah kaca merupakan salah satu metode pertanian modern yang menawarkan solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman melon dengan mengontrol kondisi lingkungan secara optimal. Melalui sistem ini, petani dapat mengatur suhu, kelembaban, pencahayaan, dan irigasi secara terkontrol sehingga tanaman terlindung dari hama, penyakit, dan cuaca ekstrem. Selain itu, budidaya di rumah kaca memungkinkan panen di luar musim serta penggunaan lahan yang lebih efisien, sehingga menjadikannya pilihan yang potensial untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi pertanian.   2. Tujuan [kembali] Dapat mengetahui bentuk rangkaian dari budidaya...
PERCOBAAN : ADDER NON INVERTING AMPLIFIER




 a) Jurnal [kembali]


 b) Hardware dan Prosedur [kembali]

 1. Prosedur 

  • Buat rangkaian seperti gambar
  • Hubungkan resistor dan ground
  • Hidupkan powr supply sebesar
  • Hubungkan power supply ke rangkaiannya 
  • Ukur nilai Voutnya

2. Hardware 

ALAT

1. Multimeter



2. Signal Generator




3. Oscilloscope



BAHAN

1. Resistor




2.  Operational Amplifier







3. jumper

 c) Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja [kembali]

1. Rangkaian Simulasi




2. Prinsip Kerja

Tegangan yang berasal dari signal generator akan diumpankan ke kaki Non inverting OPM. hasil keluaran OPM adalah Vout = Vin (1 + Rf / Rin). Dan ACL atau penguatan tegangan adalah Acl = (Rf / Rin) + 1. Lalu tegangan input (Non Inverting) dan ouput dihubungkan ke channel A dan B pada oscilloscope dan akan didapatkan gelombang sinus.


d) Analisa [kembali]
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan  ? 

Jawab : 

 Rangkaian adder inverting amplifier menggunakan penguat operasional (op-amp) dalam konfigurasi pembalik (inverting). Input tegangan yang diberikan melalui resistor (R1, R2, dll.) ke terminal inverting op-amp. Outputnya adalah jumlah dari input-input tersebut dengan fase yang dibalik, dikalikan dengan rasio antara resistor umpan balik (Rf) dan resistor input.
Dari hasil percobaan, jika nilai output yang diperoleh sesuai dengan persamaan:
Vout=(RfR1V1+RfR2V2++RfRnVn)V_{\text{out}} = -\left(\frac{R_f}{R_1}V_1 + \frac{R_f}{R_2}V_2 + \dots + \frac{R_f}{R_n}V_n\right)

Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian bekerja dengan baik sebagai adder inverting amplifier. Jika ada penyimpangan, mungkin disebabkan oleh ketidaksempurnaan komponen seperti toleransi resistor atau noise.

2. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan ?

Jawab : 

 Rangkaian adder non-inverting amplifier menambahkan beberapa sinyal input secara langsung melalui resistor, dengan salah satu input terhubung ke terminal non-inverting op-amp. Outputnya adalah jumlah dari semua input ditambah dengan penguatan sesuai dengan konfigurasi yang digunakan.
Rumus umum untuk output pada adder non-inverting amplifier adalah:
Vout=Vin×(1+RfRin)V_{\text{out}} = V_{\text{in}} \times \left(1 + \frac{R_f}{R_{\text{in}}}\right)

Dari hasil percobaan, output yang sesuai dengan perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa rangkaian bekerja dengan baik. Jika terjadi perbedaan, itu mungkin berasal dari variasi resistor atau pengaruh frekuensi.

3. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya ?

Jawab : 

 Perbandingan antara nilai perhitungan teoritis dengan nilai pengukuran dari percobaan memberikan gambaran tentang akurasi rangkaian.
Perbedaan Kecil: Jika perbedaan yang terjadi kecil, ini biasanya disebabkan oleh toleransi komponen, seperti resistor yang tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai nominalnya, atau adanya noise kecil dalam rangkaian.
Perbedaan Signifikan: Jika perbedaannya signifikan, kemungkinan ada masalah dalam perancangan atau implementasi rangkaian. Misalnya, kesalahan dalam penyambungan, nilai komponen yang salah, atau masalah dengan suplai daya op-amp.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran termasuk suhu, usia komponen, dan kualitas penyolderan. Semua ini perlu dipertimbangkan saat melakukan analisis akhir.

 e) Video Percobaan [kembali]


     f) Download File [kembali]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRANSISTOR

KARAKTERISTIK DIODA

OP-AMP