BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2024 Nama : Raynaldi al ayyubbi NIM : 2310952001 Dosen Pengampu : Dr. Darwison, MT Rizky wahyu Pratama, MT Referensi : a. Darwison, 2010, ”TEORI, SIMULASI DAN APLIKASI ELEKTRONIKA ”, Jilid 1, ISBN: 978-602-9081-10-7, CV Ferila, Padang b. Darwison, 2010, ”TEORI, SIMULASI DAN APLIKASI ELEKTRONIKA ”,Jilid 2, ISBN: 978-602-9081-10-8, CV Ferila, Padang c. Robert L. Boylestad and Louis Nashelsky, Electronic Devices and Circuit Theory, Pearson, 2013 d. Jimmie J. Cathey, Theory and Problems of Electronic Device and Circuit, McGraw Hill, 2002. e. Keith Brindley, Starting Electronics, Newness 3rd Edition, 2005 f. Ian R. Sinclair and John Dunton, Practical Electronics Handbook, Newness, 2007. g. John M. Hughes, Practical Electronics: Components and Techniques, O’Reilly Media, 2016.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
PERCOBAAN : ADDER INVERTING AMPLIFIER
Dari hasil percobaan, jika nilai output yang diperoleh sesuai dengan persamaan:
Vout=−(R1RfV1+R2RfV2+⋯+RnRfVn)
Rumus umum untuk output pada adder non-inverting amplifier adalah:
Vout=Vin×(1+RinRf)
Perbedaan Kecil: Jika perbedaan yang terjadi kecil, ini biasanya disebabkan oleh toleransi komponen, seperti resistor yang tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai nominalnya, atau adanya noise kecil dalam rangkaian.
Perbedaan Signifikan: Jika perbedaannya signifikan, kemungkinan ada masalah dalam perancangan atau implementasi rangkaian. Misalnya, kesalahan dalam penyambungan, nilai komponen yang salah, atau masalah dengan suplai daya op-amp.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran termasuk suhu, usia komponen, dan kualitas penyolderan. Semua ini perlu dipertimbangkan saat melakukan analisis akhir.
a) Jurnal [kembali]
b) Hardware dan Prosedur[kembali]
- Buat rangkaian seperti gambar
- Hubungkan resistor dan ground
- Hidupkan power supply sebesar
- Hubungkan power supply ke rangkaiannya
- Ukur nilai Voutnya
2. Hardware
ALAT
1. Multimeter
c) Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja [kembali]
1. Rangkaian Simulasi
2. Prinsip Kerja
Tegangan yang berasal dari signal generator akan diumpankan ke R1 lalu ke kaki inverting OPM dan R2. hasil keluaran OPM adalah Vout = - (Rf / Rin) Vin. Dan ACL atau penguatan tegangan adalah Acl = Vout / Vin = - Rf / Rin. Lalu tegangan input (Inverting) dan ouput dihubungkan ke channel A dan B pada oscilloscope dan akan didapatkan gelombang sinus.
d) Analisa [kembali]
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan ?
Jawab :
Rangkaian adder inverting amplifier menggunakan penguat operasional (op-amp) dalam konfigurasi pembalik (inverting). Input tegangan yang diberikan melalui resistor (R1, R2, dll.) ke terminal inverting op-amp. Outputnya adalah jumlah dari input-input tersebut dengan fase yang dibalik, dikalikan dengan rasio antara resistor umpan balik (Rf) dan resistor input.Dari hasil percobaan, jika nilai output yang diperoleh sesuai dengan persamaan:
Vout=−(R1RfV1+R2RfV2+⋯+RnRfVn)
Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian bekerja dengan baik sebagai adder inverting amplifier. Jika ada penyimpangan, mungkin disebabkan oleh ketidaksempurnaan komponen seperti toleransi resistor atau noise.
2. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan ?
Jawab :
Rangkaian adder non-inverting amplifier menambahkan beberapa sinyal input secara langsung melalui resistor, dengan salah satu input terhubung ke terminal non-inverting op-amp. Outputnya adalah jumlah dari semua input ditambah dengan penguatan sesuai dengan konfigurasi yang digunakan.Rumus umum untuk output pada adder non-inverting amplifier adalah:
Vout=Vin×(1+RinRf)
Dari hasil percobaan, output yang sesuai dengan perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa rangkaian bekerja dengan baik. Jika terjadi perbedaan, itu mungkin berasal dari variasi resistor atau pengaruh frekuensi.
3. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya ?
Jawab :
Perbandingan antara nilai perhitungan teoritis dengan nilai pengukuran dari percobaan memberikan gambaran tentang akurasi rangkaian.Perbedaan Kecil: Jika perbedaan yang terjadi kecil, ini biasanya disebabkan oleh toleransi komponen, seperti resistor yang tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai nominalnya, atau adanya noise kecil dalam rangkaian.
Perbedaan Signifikan: Jika perbedaannya signifikan, kemungkinan ada masalah dalam perancangan atau implementasi rangkaian. Misalnya, kesalahan dalam penyambungan, nilai komponen yang salah, atau masalah dengan suplai daya op-amp.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran termasuk suhu, usia komponen, dan kualitas penyolderan. Semua ini perlu dipertimbangkan saat melakukan analisis akhir.
e) Video Demo [kembali]
f) Download File [kembali]
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
SUB CHAPTER 2.5 OR GATE DAN AND GATE
OR GATE DAN AND GATE [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan a) Prosedur b) Rangkaian simulasi c) Video Simulasi 6. Download File 1. Pendahuluan [kembali] Dalam dunia digital, informasi diwakili oleh angka biner, yaitu 0 dan 1. Operasi logika digunakan untuk memanipulasi data biner ini, layaknya operasi matematika yang memanipulasi angka. Rangkaian logika seperti OR GATE dan AND GATE adalah komponen dasar yang digunakan untuk melakukan operasi logika ini. 2. Tujuan [kembali] Dapat mengetahui cara membuat rangkaian OR GATE dan AND GATE Dapat melakukan rangkaian simulasi dari rangkaian OR GATE dan AND GATE Memahami dan mempelajari cara kerja rangkaian OR GATE dan AND GATE 3. Alat dan Bahan [kembali] ALAT Ampermeter Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur nilai arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Pengukuran arus listrik har
TUGAS PENDAHULUAN : MODUL 1 POTENSIOMETER, TAHANAN GESER, DAN JEMBATAN WHEATSTONE
TUGAS PENDAHULUAN MODUL 1 POTENSIOMETER, TAHANAN GESER, DAN JEMBATAN WHEATSTONE DAFTAR ISI 1. Prosedur 2. Hardware 3. Rangkaian simulasi dan prinsip kerja 4. Video Demo 5. Kondisi 6. Video Penjelasan 7. Download File a). Prosedur [Back] 1. Mengamati dan Memahami Simbol serta Data dari Alat Ukur a. Ambil alat ukur seperti dibawah ini: ● Voltmeter (model 2011, 2052) ● Amperemeter (model 2011, 2013) b. Amati simbol dan data yang tertera pada alat ukur tersebut c. Gambarkan dan artikan simbol serta data tersebut dan tuliskan karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1. 2. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri a. Susun rangkaian seperti gambar 1 b. Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1Ω kmenggunakan poensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum c. Gunakan DC power supply sebesar 12V d. Hidupkan power supply, ukur nilai resi
MODUL 3 HUKUM OHM & KIRCHOFF, VOLTAGE & CURRENT DIVIDER, MESH NODAL & THEVENIN
MODUL 3 HUKUM OHM & KIRCHOFF, VOLTAGE & CURRENT DIVIDER, MESH NODAL & THEVENIN [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat Dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ... hukum ohm & hukum kirchoff voltage & current divider mesh nodal & thevenin 1. Pendahuluan [kembali] Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff, Voltage & Current Divider, serta metode analisis Mesh, Nodal, dan Teorema Thevenin adalah konsep dasar dalam bidang teknik elektronika dan listrik yang digunakan untuk menganalisis dan merancang rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi dalam sebuah rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir melalui suatu konduktor (seperti kawat) antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik, berbanding lurus dengan tegangan listrik di antara kedua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan konduktor tersebut. Rumus matematisnya adalah V = I
Komentar
Posting Komentar